Al-Mawaddah Dilirik Malaysia
Kembangkan Teknologi Pertanian
5 September 2015 0:02 WIB
KUDUS – Berkat pengembangan
teknologi pertanian yang dimanfaatkan untuk memberdayakan santri dan masyarakat
di sekitar, pondok pesantren Al Mawaddah, Desa Honggosoco, Kecamatan Jekulo
dilirik oleh Penang Womenís Development Coorporation (PWDC) Malaysia.
‘’Di Pesantren ini, santri tidak
hanya dibekali penguasaan ilmuilmu agama, tetapi juga dibekali keterampilan
yang mutlak dibutuhkan dalam berwirausaha. Hal ini sekaligus ditularkan untuk
masyarakat sekitar,’’ kata Pimpinan Pesantren Entrepreneur Al-Mawaddah Sofiyan
Hadi saat menerima kunjungan tim dari Penang Womenís Development Coorporation
(PWDC) Malaysia kemarin.
Menurutnya, Al Mawaddah sudah lama
mengembangkan teknologi pertanian, mulai dari tebu, buah naga, singkong, dan
berbagai tanaman organik. Pengelolaan pertanian ini melibatkan santri dan juga
masyarakat sekitar.
Bahkan, ibu-ibu di sekitar
pesantren juga dibekali dengan berbagai pelatihan pemanfaatan hasil pertanian
sebagai salah satu upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat. ‘’Kami
melibatkan masyarakat sekitar dalam penanaman sampai pengolahan seperti
pembuatan tepung mocaf (modified cassava flour) yang mayoritas dikerjakan
perempuan,’’terangnya.
Unik
Anggota PWDC Malaysia, Muhamed
Yusoff mengatakan, konsep yang dikembangkan oleh Pondok Pesantren Enterpreneur
Al Mawaddah tergolong cukup unik.
Pesantren ini merupakan media alih
teknologi yang ramah lingkungan dan responsif gender. ‘’Pesantren yang bisa
mengembangkan teknologi, memberdayakan masyarakat, dan responsif
gender,’’katanya. Menurutnya, pengembangan pendidikan agama bisa mencontoh
pesantren ini.
Sehingga siswa atau santri yang
tinggal di pesantren sudah bisa hidup mandiri ketika sudah lulus atau lepas
dari pendidikan di pesantren. Konsep ini sangat menginspirasi dan perlu ditularkan ke tempat lain.
‘’Program dan konsep semacam ini sangat bagus untuk dikembangkan. Kami
tertarik,’’katanya. (H76-44)
0 komentar:
Posting Komentar