Kunjungi Ponpes Al-Mawaddah
Kudus, Puluhan Mahasiswa Asing Terkagum-kagum
TRIBUNJATENG.COM,
KUDUS -
Sebanyak 61 Mahasiswa dari 14 negara berkunjung ke Pesantren entrepreneur
Al-Mawaddah Kudus, kemarin.
Kehadiran mereka disambut
langsung oleh pengasuh pesantren KH. Sofiyan Hadi, Lc. MA.
61 mahasiswa itu antara lain
berasal dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Chilie, Sudan, Afganistan, India.
Kunjungan ke Al- Mawaddah
adalah salah satu rangkaian kegiatan Muria Cultural Program (MCT) yang
diselenggarakan oleh Universitas Muria Kudus (UMK), didukung Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi (kemenristekdikti), Yayasan Pembina UMK,
Passage to Asean (P2A) dan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Begitu tiba di Al-Mawaddah,
rombongan MCP diberikan paparan konsep sistem pertanian terpadu (integrated
farming system) yang dikembangkan Pesantren.
Selanjutnya mereka diajak
melihat berbagai kegiatan usaha pesantren, mulai dari budidaya tanaman pangan,
perkebunan, taman buah naga, rumah hidroponik dan produk kuliner berbahan baku
lokal.
H. Sofiyan
Hadi dalam kesempatan itu mengemukakan, “Sistem pendidikan pesantren
menggabungkan aspek spiritual, leadership dan entrepreneurship."
"Dengan berbagai unit
usaha yang melibatkan santri dan masyarakat, pesantren menjadi lembaga mandiri
dan mengakar di masyarakat”.
Menurutnya, sudah saatnya
santri tampil tengah-tengah masyarakat. Dengan keterampilan, semangat
kemandirian dan modal spiritualitas, santri bisa menjadi pelopor dan pemimpin
di masyarakat.
Puluhan
Mahasiswa Asing Terkagum-kagum Saat Kunjungi Ponpes Al-Mawaddah Kudus.
Selain
Nigin, Joel, Mahasiswa dari Rwanda Afrika juga memberikan apresiasi terutama
kontribusi pesantren dalam menginisiasi berkembangnya ekonomi masyarakat
sekitar.
“ini
spirit yang bagus, bukan hanya untuk kemajuan individu, tapi juga pengembangan
komunitas.” Katanya.
Beberapa
pesan juga disampaikan beberapa mahasiswa dari Indonesia. Adi Widi Kusuma, asal
Wamena Papua mengatakan, “Semoga santrinya menjadi mandiri, inspiratif dan
berakhlak mulia”.
Sementara
Reynand, mahasiswa dari Medan berpesan, “Tetaplah menjadi pesantren yang
memberikan inspirasi bagi bangsa.”
Dalam
kesempatan kunjungan pesantren tersebut para mahasiswa merasa mendapatkan
inspirasi dan akan mengembangkan hal serupa di daerah mereka masing-masing. (*)
Sumber: Tribun
Jateng
0 komentar:
Posting Komentar